Warung Tekko merupakan tempat makan yang sudah familiar sekali untuk kami. Pertama menyantap makanan di Warung Tekko, bersama teman-teman kantor. Begitu puola suami, sudah pernah mencoba terlebih dahulu, bersama teman-temannya.
Jadi, klop dech, sewaktu mengajak Faiz, untuk pertama kalinya, makan sop iga di Warung Tekko. Jempol empat untuk sop iganya Warung Tekko. Di Warung Tekko, saya dan suami seperti sudah terbiasa, harus memesan sop iga. Menu lainnya, hanya icip-icip saja, seringnya akan keluar komentar, masih sop iganya yang juara.
Sop Iga Warung Tekko
Sop iga di Warung Tekko, disajikan menggunakan wadah aluminium dan ketika sampai di meja, masih panas. Isinya ada Iga, wortel yang diris tipis-tipis, biasanya hanya beberapa, kemudian daun bawang yang diiris tipis-tipis dan kuahnya yang membuat ketagihan.
Ada tiga iga dan tulangnya, yang dagingnya sudah terlepas dari tulang, ini untuk membuktikan, bahwa dagingnya sangat empuk sekali. Wortel yang tidak seberapa banyak juga menambah cita rasa kuahnya. Jangan ditanya, kuahnya lezat sekali. Suami saya sampai menyarankan, coba buat sop dengan bumbu seperti kuah yang ada di sop iga Warung Tekko.
Harga satu porsi sop iga empat puluh sembilan ribu rupiah. Porsinya tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Cukup untuk makan bertiga dan kemarin, sewaktu kami makan di Warung Tekko, Fira juga ikut menikmati sop iganya.
Interior Warung Tekko
Selain rasa sop iga Warung Tekko yang membuat ketagihan, interior Warung Tekko juga sangat membuat nyaman pengunjung. Di sini, saya mengklaim telah menjadi pelanggan sop iga Warung Tekko.
Ada pilihan tempat duduk di Warung Tekko. Tempat duduk dengan sandaran atau tidak menggunakan sandaran. Semuanya terbuat dari kayu, tempat duduk dan mejanya. Di Warung Tekko, Mall TangCity, ada sebuah kaca yang berukuran besar, yang framenya menggunakan kayu.
Selain itu, ada rak kayu untuk meletakan toples-toples yang berisi aneka bumbu-bumbu dapur. Pertama datang ke Warung Tekko, saya langsung tertarik untuk melihat rak-rak berisi toples bumbu tersebut.
Ruangannya tidak terlalu sempit dan memaksakan perabotan. Jadi, anak-anak kecil dapat berlarian. Oh iya, di Warung Tekko disediakan baby chair, biasanya yang membawa anak kecil di bawah tiga tahun, akan mencari baby chair ini, termasuk saya.
Yang Lain dari Warung Tekko
Jika memesan teh atau jus, akan diberikan teh dan jus menggunakan gelas yang sangat besar. Susah sekali menghabiskan segelas teh yang menggunakan gelas besar tersebut. Selain itu, menu lainnya juga lumayan lah rasanya, ada konro bakar saos madu, ada cah kangkung, ada tahu kipas dan lainnya.
Pelayannya juga ramah-ramah serta sabar. Pakaian khas dari pelayan Warung Tekko berseragam cokelat batik dengan penutup kepala cokelat juga.
Rata-rata makan bertiga di Warung Tekko mengeluarkan uang dua ratus lima puluh ribu rupiah. Pernah memesan kepala kakap, makan berempat membayar empat ratus lima puluh ribu rupiah. Lumayan mahal ya, tapi dengan rasa sop iga Warung Tekko yang membuat penasaran bumbunya, terbayar deh. [2016:01]
Website Warung Tekko
www.warung-tekko.com
kolesterol... kolesterol... tapi enak :D
ReplyDeletewuih mantabb...maknyus..harganya juga maknyuss :D
ReplyDeleteAku belum pernah makan sop iga yang beli di luar. Biasanya selalu bikin sendiri di rumah. Soalnya aku ngeri sama harganya itu loh :D. Kalau bikin di rumah bisa jadi sepanci besar untuk makan seharian.
ReplyDeleteLumayan juga budgetnya yaak xixi.. Aku makan sekeluarga rata-rata habis 150 rb aja kalo di warung makan.
ReplyDeleteMahaal. Cocok kesini sama gebetan. Makan sambil ngobrol,,suasananya enak.
ReplyDeletetekko banyak banget tuh.. dimana 2 kiosnya, cuma ya itu mahal :D
ReplyDeletedi sini juga banak tapi belum pernah mampir makan kesana :)
ReplyDeletekelihatannya enak ya makanannay di warung tekko, harganya gimana?
ReplyDeletenama tempat makannya unik ya... dan sop iga, saya sukaaa :)
ReplyDeleteKayanya ada harga juga ada kualitas. Hehehe
ReplyDeleteaduh jadi laper
ReplyDeleteEh ini daerah mana ya tepatnya??menarik kayaknya...
ReplyDeletewaw..blum pernah nyobain makan disitu deh
ReplyDeleteKalo dulu saya pernah coba iga bakarnya. Endeuss Mbak Tanti. Sop iganya saya yakin juga pasti enak.
ReplyDeleteSop iganya itu bikin sakit hati mbak Tanti, kapan dong saya bisa makan juga..hehe ** tapi jangan jauh-jauh, di Semarang aja... :)
ReplyDeleteYa Allah Sop Iganya mbak...itu mah favorit aku bangetttt
ReplyDeleteLumayan mahal juga ya. He..he... ada harga ada rasa, tampaknya berlaku di sini. Suka interiornya. Rapi dan berkelas ...
ReplyDelete