Ceritanya, sebelum saya melahirkan anak pertama, suami memberitahu kemungkinan dia akan ditempatkan di Semarang oleh perusahaanya. Sedangkan saya masih bekerja di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan. Pikiran saya saat itu, duh, jauh-jauhan begini, bagaimana rasanya ya? Semarang-Jakarta itu jauh sekali, apalagi saya baru melahirkan, di rantauan jauh dari saudara dekat. Saya mikir, kalau anak sakit tengah malam, siapa yang nganterin *duh pikiran saya terlalu manja ya? *dan sekarang? tapi manusiawi juga kan berpikir seperti itu.
![]() |
Uti dan akung menengok bayi Faiz. Lihat tuh, rumahnya di sebelah tebing, depannya juga ada tebing. Luar biasa kan? |
Packing Pasca Melahirkan
Keputusannya adalah saya resign dari pekerjaan medical representatif (ssst saya bangga, lho dengan pekerjaan ini-keep in the mind). Bulan ke dua suami di Semarang, beliau mencari rumah kontrakan untuk ditinggali bersama. Alhamdulillah menemukan yang cocok di daerah Klipang, dekat Tembalang.
Dibantu oleh ART rumah tangga ibu, saya mengemasi barang-barang. Ibu meminta saya membawa ART karena saya baru menjalani operasi sesar dengan riwayat luka pada jahitan. Jadi saya hanya memberikan komando. Rumah petakan ke dua setelah menikah, sebetulnya sangat nyaman. Berbeda dengan rumah petak pertama, rumah ini sangat luas dan kamarnya memiliki pintu. Hanya beberapa bulan, saya menempati rumah petakan ini dan harus pindah ke Semarang untuk mengikuti suami.
Klipang Pesona Asri, Semarang
Malam tahun baru 2010, menggunakan mobil travel dengan penumpang hanya tiga orang, saya menuju Semarang. Kota yang belum pernah sama sekali saya singgahi. Blang sama sekali, semarang seperti apa. Jadi saya meminta kepada suami, untuk selalu memegang hape. Memasuki kota tangerang menjelang malam hari. Ini daerah mana? masih jauh enggak pak Klipang? kalau bisa saya dulu yang dianterin? dalam hati, suami sudah bilang, kalau datangnya rada sorean, saya mau diajak ke kotanya Semarang, mau lihat kembang api.
Yaaah, saya baru tahu juga, ternyata Klipang itu diujung ya...jadi dianterinnya terakhir. Sedih. Sampai di daerah dekat Klipang, saya bingung. Kata suami, kalau sudah lewat RSU turus sedikit, nanti ada pertigaan belok kiri, nanti belok kanan, lalu belok kiri, pelan-pelan saja, nanti di sebelah kanan ada gerbang KPA, suami mau nunggu di situ. Tapi bapak sopir travelnya malah pertigaan lurus dan keukeuh, saya pun angkat tanggan. Suami dan pak sopir yang ngobrol by hape.
Lupa bagaimana caranya, saya melihat suami mengendarai sepeda motor sudah ada di depan mobil travel dan sampailah saya ke rumah kontrakan di Klipang Pesona Asri. Hm..nuangis saiyaaah. Suasanya pedesaaan sekali *mata malam hari, ngelihat malam remang-remang jadi kek pedesaan. Angin semilir mengusir kantuk. Saya melihat ada sepeda motor saya di luar, barang-barang juga banyak berserakan. Ehem...ini PR pertama pindahan ke Semarang.
Berdua di dalam rumah kontrakan berukuran 6 meter kali 10 meter dengan kondisi lelah dan mata melihat barang-barang berserakan, lemes jadinya. Jadi, gagal dech melihat kembang api di Semarang, sukses tertidur di tempat baru. Di Klipang Pesona Asri. Krik krik krik suami jangkrik menemani, episode kehidupan saya. Tahun pertama pernikahan, dirayakan dengan beberes barang-barang. Seminggu kedepan, mau ditinggali bersama bayi baru....biar rumah terlihat rapi danbersih dulu, baru anak lucu itu dibawa ke Semarang. [2015:12]
Pindahan itu seru, ya? :D Saya aja gak pernah pindah. Masih tetep di rumah ortu. :(
ReplyDeletepindahan seru bgt loh, #hehee
DeleteAku beberapa kali nggak tinggal di rmh.... Entah klo dah nikah tinggalnya dmn. Btw, minggu kmarin aku br dr smarang hehe
ReplyDeleteSemarang panaas
Deletesama kayak aku, pas nikah langsung ke Surabaya yang jauhnya minta ampun. Syok karena culturenya beda jauh. Sempet gak betah, sampe sekarang pun gitu sih :D
ReplyDeleteaku syok di sini. Di Tangerang
DeleteSayang ya dulu kita belum kenal ya Astin
ReplyDeletecoba udah kenal, ngeblog bareng y
DeletePernah di Semarang ya mak, saya dulu kuliah di Semarang :D
ReplyDeletedua tahun doang
DeleteHehehe napak tilasmu bikin aku mewek lho mbak Astin, ternyata pernah stay di Semarang juga th0. Btw Klipng itu deket ama rumahnya mak Irit, karena aku pernah mampir kesana..hehehe
ReplyDeleteiya...sepertinya pernah lewat rumah mak irits, tp blm kenal wkt itu.
Deletebaper juga yaa mbak kalau LDR bersama keluarga...
ReplyDeletengk bisangebayangin T_T
heeeee, eh
Deletekirain arep pindah astin..
ReplyDeletesemoga selalu banyak rejeki keluarga ya astin..aamiin
aamiiin. aku pindah ke sini aja, yg deket deket, doain y
Deletewah itu sebelah mananya Undip ya mba? baru tahu lho daerah itu...
ReplyDeleteya g jauh2 amat mbak :D
Deleteklipang itu terkenal loh..hehee, iya bawahnya tembalang dari arah Undip
Deletehehe...cerita pindahan rumah ke semarang y...saudara sy ada yg dr semarang...kalau main ke sana hawanya panaas...sy termasuk yg paling g betah hidup di kota...lebih baik d desa, pinggir sawah..kalau hujan ada suara thung thong brot... kodok :D
ReplyDeleteaku sudah pernah dua-duanya, di desa dengerin kodok jangkrik di kota dengerin deru mesin mobil
DeleteIki cerita lalu tooo...pindahan itu memang sedeeeppp......perih2 sedep tepatnya. :)
ReplyDeleteperih sedep kek makan mie rebus pakai cabe. Iyo mbakyu, mbuh pingin ngenang aja nich
Deletepengalaman serunya pindahan juga pernah saya alami saat pindah ke Sleman ini. Yg paling kepikiran adalah soal adaptasi dengan org2 yg semuanya baru kenal.
ReplyDeletesalam kenal mbak..sy juga rumahnya klipang pesona asri.di blok mana mbak?
ReplyDeletesalam kenal mbak..sy juga rumahnya klipang pesona asri.di blok mana mbak?
ReplyDeleteSaya sudah beberapakali pindahan Mak. terakhir pindah dari Sumatera ke Jawa. qeqeqe, rempong.
ReplyDeleteJadi sekarang sudah pindah mba? Pindahan rumah memang makan waktu dan energi yang tak sedikit.
ReplyDeletePersiapannya membereskan banyak barang, terus pindahannya. Nanti udahannya harus benah-benah lama ya mba
Tapi di sisi lain, pindahan menjadi petualangan tersendiri ya, mengasyikkan.